Sejarah datang silih berganti. Hari ini pagi, lekas siang menjelang, matahari terbenam, malam pun datang, esok sudah pagi lagi, dan berputar terus sampai langit dan bumi dilipat. Beragam rekam jejak diukir dalam pahatan kehidupan. Suka duka telah kami lalui bersama. Sejauh ini saya bersama mereka yang mau menerima saya apa adanya dengan segala kekurangan dan keterbatasannya.
Yang disayang dan dikasihi Allah, ibunda tercinta, adik, dan keluargaku. Kenyataan dan pengalaman telah mengajarkan kami menjadi orang lemah lembut dan tegar. Kondisi bagaimanapun sewajarnya kasing sayang tak boleh tergadai oleh masa dan jarak. Yang disayang Allah, meski jarang bersama namun hati yang berpaut adalah salah satu nikmat yang tak mampu dibeli atau hanya sebatas ditukar materi.
Ini jejak kami dan sebagian kenangan, foto kammi di masa kecil.
Di mana kita sudah mulai dituntut mandiri. Yang disayang Allah, adik kecilku ini.
Kami mencoba menikmati masa kecil kami di bawah asuhan nenek kami.
Nenek biasa kami panggil dengan sebutan mbah, beliau senantiasa menyemangati belajar meski beliau tak tahu baca tulis. Meski sebenarnya kami akan segera berangkat belajar ke TPA/madrasah/ma'had/ SD dengan atau tidak disuruh. Alhamdulillah bisa melewati masa kecil dengan normal dan utuh.
Yang disayang Allah, bunda, adik, dan keluarga. Lebaran kali ini 1435H (Juli-Agustus 2014) beliau tengok tanah negeri. Ada beberapa hal yang perlu kami selesaikan akhir tahun ini. Alhamdulillah cukup lancar. Satu janji saya akan saya penuhi insya Allah, beranjak ke janji selanjutnya dengan seizin Allah. Yang disayang bundaku yanng superwoman. Gaya ibuku terkadang lebih blak-blakan, ya saya akui bunda adalah ibu yang cukup luar biasa.
Yang disayang Allah, semoga Allah merahmati kita semua aamiin.
Sekadar materi tidak bisa mengganti,
Kasih kita juga belum tentu sebanding,
Namun serenda do'a yang tulus semoga menjadi barakah dan rahmat dari Allah.
Yang disayang Allah, sesungguhnya kasih sayang Allah lah yang kekal.
Selain itu adalah fana', jika mengharap cukup pada Allah.
Allahumma yassir wa laa tuassir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar