Di beberapa titik episode kehidupanku, ada sebagian waktu yang terkadang sangat mudah menangis, terharu, susah senang tak terlewat dengan sebuah tetesan itu. Terkadang saya ingin sembunyi dari semua hal duniawi yang meresahkan. Berlari kepada-Nya dan tak mau berpusing dengan dunia. Hidup sederhana, cukup, dan bijaksana, tidak terbawa sibuk hiruk-pikuk dunia fatamorgana.
dan terkadang menangis dan menangis. Ini tentang sepotong episode kehidupanku.
Tentang sebuah niat yang lurus dan senantiasa berusaha meluruskan niat karena-Nya. Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya. Tatkala kita mengingini akhirat, dunia akan mengikuti insyaAllah. Namun tatkala dunia menjadi tujuan utama, akan mendapat sekadarnya sesuai yang diniatkannya atas kuasa Allah. Jika kita melakukan sesuatu karena selain Allah (manusia, patung, dll), bahaya akan jatuh pada kesyirikan yakni menyetarakan kedudukan Allah dengan apa yang dicipta-Nya. Menjaga niat adalah sebuah kebutuhan dan keharusan. Innamal a'malu bil khawatim. Semoga husnul khatimah aamiin yaa Rabb.
Tentang husnudzon, berbaik sangka kepada Allah. Berbaik sangka atas setiap keputusan dan garis takdir-Nya. Itu adalah terbaik insyaAllah. Termasuk berbaik sangka terhadap hamparan ilmu yang Allah turunkan. Tanpa nyinyir atau curiga terhadap ilmu, ada barakah dalam setiap prosesnya dengan seizin Tuhan. Maka Allah akan mulai membuka simpul talinya. Dan akan diliputi rahmat kasih sayang tanpa pamrih dari Allah dan barakah yang mendatangkan manfaat menjadi ladang amal ibadah biidznillah. Bagaimana penerimaan kita atas setiap pemberian-Nya, akan menjadikan pribadi kita adalah jiwa yang kaya.
Muhasabah, menghitung dan menghitung serta menimbang sepotong episode kehidupanku. Bagaimana senantiasa memenangkan Allah di hati kita dalam setiap keadaan. Di antara sedikit ketakutan, kelaparan maupun gembira/suka dan duka terselib sebuah ujian. Apakah dalam keadaan lapang atau sempit, kita akan memenangkan Allah dalam hati kita di setiap keadaan. Itulah ujian keikhlasan, di hati kita apa dan siapa yang menang?
Allah jangan biarkan kami sendiri, kammi tak mampu tanpa-Mu. Allah, Engkau lah pemegang kendali segalanya. Maka tunjukillah jalan-Mu dan bimbinglah kami. Semoga Engkau memberkahi dan merahmati setiap episodenya. Memiliki niat yang benar sesuai syariat-Mu dan mampu menjaga niat husnul khatimah. Senantiasa berbaik sangka kepada-Mu yaa Allah, sehingga kia mampu melakukan penerimaan penuh atas setiap takdir-Mu sedari berdo'a dan berusaha dengan tulus karena Allah. Agar kami senantiasa sabar dan ikhlas, memenangkan Allah dalam hati kita di setiap keadaan.Sesungguhnya segala sesuatu milik Allah, tatkala Allah meminta itu adalah hak prerogatif Allah. Jadikanlah kami senantiasa menjadi penyeru-Mu. Allah tujuan kita, Allahu ghoyatunaa.
Barakallahu 'alaynaa aamiin yaa Rabb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar