Jumat, 13 Desember 2013

Lidah Tak Bertulang

Berawal dari kegelisahan, betapa diri ini jauh dari sempurna. Namun kesempatan untuk memperbaiki diri senantiasa terbuka in sya’a Allah. Maka izinkan saya meminta maaf kepada sahabat sekalian atas segala khilaf yang telah saya perbuat.

Saya teringat bahaya lisan, meski lidah itu sangat lunak dan lentur jika tidak kita jaga bisa berakibat fatal. Terpelesetnya kaki mungkin masih bisa diobati, apakah hal itu berlaku juga untuk lidah atau lisan? Bisa jadi lisan jauh lebih tajam daripada pisau. Dan karena ketajamannya juga sulit diukur secara kuantitatif dengan angka, hendaklah kita semua senantiasa waspada dan berhati-hati. Maka dengan rendah hati ingatkan saya dengan baik tatkala lidah sulit terjaga. 

Tak mau ada hati yang terluka karena ucapan kita. Itu kenapa kita perlu memperhatikan tata bahasa yang keluar melalui lisan kita. Ketika kata-kata meluncur begitu saja, mana mungkin bisa kita tarik kembali. Sungguh kian khawatir mau tidak mau tabiat wanita tidak terlepas berbagi cerita dengan teman sejawatnya. Khawatir terjebak membicarakan hal yang sebenarnya tidak perlu kita sampaikan.

Semoga kita bisa menjaga lisan kita agar dapat digunakan untuk hal yang baik, penuh hikmah, saling bernasihat dalam kebaikan, dan dapat menjadi perantara untuk meluruskan yang bengkong. Serta terhindar dari yang sia-sia. Yaa Allah tunjukilah kami jalan lurus-Mu. MADEP MANTEP!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar