Senin, 09 Desember 2013

Tuhan Bertanya

Teringat dengan sebuah hadist qudsi berderajat shahih. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala kelak di Hari Kiamat akan bertanya, “Hai Anak Adam, Aku sakit, tetapi kenapa engkau tidak menjenguk-Ku?”
            Jawab Anak Adam, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku harus menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”
            Allah berfirman, “Apakah engkau  tidak tahu bahwa hamba-Ku si fulan sakit, seangkan engkau tidak menjenguknya? Apakah engkau tidak tahu, seandainya engkau kunjungi dia, maka engkau akan dapati Aku di sisinya?”
            “Hai Anak Adam, Aku meminta makan kepadamu, tetapi kenapa engkau tidak memberi-Ku makan?”
            Jawab Anak Adam, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi makan kepada-Mu, sedangkan Engkau Tuhan Semesta Alam?”
            Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya, “Apakah engkau tidak tahu hamba-Ku si fulan minta makan kepadamu, sedangkan engkau tidak memberinya makan? Apakah engkau tidak tahu seandainya engkau memberinya makan, engkau akan mendaparkannya di sisi-Ku?”
            “Hai Anak Adam, Aku meminta minum kepadamu, tetapi kenapa engkau tidak memberi-Ku minum?”
            Jawab Anak Adam, “Bagaimana mungkin aku melakukan, padahal Engkau Tuhan Semesta Alam?”
            Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku si fulan minta minum kepadamu, tetapi engkau tidak memberinya minum. Ketahuilah seandainya engkau memberinya minum, maka sudah pasti engkau mendapatkannya di sisi-Ku.” (H.r. Muslim)
            Sungguh Maha benar Allah dengan segala firman-Nya, dari hadist qudsi di atas alangkah besar hikmah yang dapat kita pelajari. Mengutip dari pendapat ustadz Mohammad Fauzil Adhim, “Dari Al-Qur’an dan al-hadist kita belajar, tidak ada iman tanpa amal shalih, dan tidak ada nilainya amal yang kita keluarkan jika tidak dilandasi iman yang lurus. Orang yang mengaku beriman dengan hatinya dan menyertai degan shalat dan do’a-do’a yang panjang, tetapi tak ada amal shalih sedikit pun yang dikerjakan, maka ia termasuk orang-orang yang mendustakan agama.” Sedangkan kata Rasulullah, ”Kelak di hari akhirat, ketika penduduk neraka ditanya penghuni neraka ditanya penduduk surga mengapa mereka masuk neraka, mereka menjawab, ‘Dahulu kami tidak melakukan shalat dan tidak memberi makan orang miskin’ (Q.s. al-mudatsir: 43-44) Astaghfirullah..
            Sesungguhnya dalam harta kita terdapat hak orang lain, di dalam hak kita bersanding dengan hak orang lain, terlebih bagi yang kurang mampu dari kita. Allah telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menafkahkan sebagian hartanya dalam surah Al-Hadiid: 7,“Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”
            Lalu, bagaimana maksud dari perintah Allah kepada manusia untuk menafkan sebagian hartanya. Menurut Sayyid Sabiq, salah seorang ulama mutakhir yang terkenal dengan fiqhus-sunah menjelaskan dengan menukil ayat Al-Qur’an, Dan orang-orang yang pada hartanya ada hak yang tersurat, bagi yang meminta pertolongan dan bagi yang melarat (yang tidak mau meminta-minta). (QS. Al-Ma’arij; 24-25)
            Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari hadist, “Sesungguhnya Allah mewajibkan atas orang-orang kaya Muslim untuk mengeluarkan harta mereka seukuran yang dapat memberikan keleluasaan hidup bagi orang-orang miskin. Tidak mengalami kesengsaraan orang-orang miskin, bila mereka lapar atau telanjang, kecuali karena perbuatan orang-orang kaya juga. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban orang-orang kaya itu dengan pengadilan yang berat dan akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih.” (H.r. Ath-Thabrani)
            Maka dari itu, alangkah luar biasanya islam ini. Kita diajarkan saling membantu antar saudara. Menutupi yang kurang, berbagi dengan yang membutuhkan, saling melengkapi antara yang satu dengan lainnya. Pada hakikatnya ketika kita memberi sedekah, sesungguhnya yang kita lakukan adalah mengeluarkan hak orang miskin dari harta kita. Semoga Allah senantiasa melimpahkan berjah dan rahma-Nya kepada kita semua aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar