Rabu, 18 Desember 2013

Sejenak Mengambil Persiapan

Al-ummu hiya al-madrasatu al-uulaa
Ibu adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Jika ingin tahu bagaimana kualitas pendidikan seseorang,
tengoklah potret ibunya dalam mendidik seorang anak kemudian lihat bapaknya.
Ada yang mengibaratkan jika ibu adalah sekolahnya, maka bapak adalah perpustakaannya.

Teringat sebuah jargon, "perempuan cerdas publik, terampil domestik"
Hal di atas tidak terlepas dari sebuah peran seorang wanita dalam membangun tatanan kehidupan. Harapannya selain cakap mengatur urusan rumah tangga, namun juga bisa optimal berperan di lingkungan sekitar sehingga kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh semua pihak. Meski peran keduanya tidaklah mudah, namun itu adalah sebuah pilihan yang sarat akan konsekuensi.

Tantangan ibu mendatang tidaklah mudah dengan berbagai perkembangan zaman dan bunga kehidupan. Bukannya berarti meremehkan bunda-bunda yang telah melanglang buana sebelum kita. Justru karena pendahulu lebih siap dengan persiapan domestik, jadi untuk urusan domestik tidak terlalu bermasalah meski tidak terlalu pusing dengan peran di sektor publik. Dengan berbagai perkembangan yang terjadi di sekitar kita. Tidak bisa menutup dengan kondisi ini. Maka sudah selayaknya terutama para calon ibu untuk mempersiapkan bekal yang cukup untuk mengarungi bahtera yang akan datang tanpa melupa masa sekarang.

Ibu dan para wanita, kau tahu betapa mulianya dirimu di sisi Tuhanmu, Allahu Rabbiii...
kelak engkau yang akan mendidik putra-putrimu untuk patuh dan tunduk kepada Rabb-mu,.
kelak engkau akan menjadi pendamping sekaligus pelipur lara temapat berbagi suka-duka bersama sahabat sejatimu sekaligus imammu. Tetes peluhmu cukup terbayar dengan senyuman bahagia orang di sekitarmu.

Oh bunda.,
saya jadi kangen dengan bundaku, semoga Tuhan senantiasa mengasihi dan menyanyanginya. Serta merahmati setiap do'a-do'anya, barakallah aamiin yaa Rabb..

Anugrah yang diberikan Allah kepada wanita, tatkala menjadi istri dari suaminya, menjadi ibu dari anak-anaknya, menjadi menantu dari mertuanya, menjadi mertua dari menantunya,menjadi nenek dari cucunya, menjadi keluarga dari saudara-saudaranya, dan seterusnya. Sebelum melewati masa yang panjang itu adalah bagaimana membangun sebuah rumah tangga yang penuh rasa aman tenteram dan penuh barakah. Kemudian yang tidak kalah penting adalah tugas mendidik dan menyampaikan hak-hak kepada anak. Ibarat membangun rumah tangga adalah membangun peradaban. Di sini titik tonggak fondasi sebenarnya.

Tentang anak, pada dasarnya terlahir dalam keadaan suci. Yang menjadikan anak Majusi atau Nasrani atau yang lainnya tak terlepas peran dari orang tuanya. Hingga suatu saat anak berakal penuh hinga dapat membedakan yang mana yang baik dan yang buruk, haq/batil. Ibarat kanvas putih, akan dipengaruhi oleh coretan dari pelukisnya. Ya pendidikan yang tepat, hal yang prinspil yang perludiperhatikan menanamkan dan mengokohkan akidah, prinsip hidup, etika-akhlak, dan faktor penunjang lainnya. Berharap generasi kita mewarisi secara biologis maupun ideologis yang lebih mapan dari kita insyaAllah. Terbersit semoga kelak generasi ini menjadi generasi yang dibanggakan Rasulullah dan ribbiyyuuna katsiir. Generasi yang menyeru kepada Allah yang telah menciptakan manusia beserta seluruh alam jagat raya ini. Maha suci Allah...

Ada klasifikasi dasar ilmu yang hendak dikuasai untuk menunjang dunia dan akhirat, standartnya dapat memahami ilmu agama (aqidah-fiqih-tafsir-hadist-bahasa Arab-lokal-LN) setelah itu silakan pilih klasifikasi cabang ilmu pengetahuan yang lainnya (sains-teknologi-ketatanegaraan-kesehatan-ekonom-seni-dan seterusnya). Semoga kelak dapat menunaikan hak-haknya, hingga kelak menjadi generasi yang bermanfaat dunia-akhirat, penegak dan penyeru kalimatullah. Bukan mimpi yang muluk-muluk saya pikir, ini sekaligus cita-cita, harapan, dan do'a.

Semoga mereka lebih baik dari kami, Barakallahu 'alaynaa aamiin yaa Rabb..

2 komentar:

wiwinsulis.blogspot.com mengatakan...

Menjaga pola hidup yang sehat tidak hanya bermanfaat untuk kita sendiri, namun juga dapat mempengaruhi pola perkembangan anak kita. Baik untuk para wanita yang belum menikah atau tatkala mempersiapkan kelahiran anak.

deteksi dan pencegahan dini
-selepas melihat tayangan penyakit jantun bawaan yang diderita anak-

wiwinsulis.blogspot.com mengatakan...

Terima kasih bundaku sayang, sekarang merasa dikader lagi dengan 3 ibu di sekitar saya. Masuk kawah candradimuka step lanjut :)

Jazakumullahu khair ^_^

Posting Komentar