Kamis, 02 Februari 2012

Photo oh photo

Pagi yang cerah, begitulah adanya. Angin saling bersahut di bulan januari ini. Tepatnya di akhir januari menjelang Februari, memang lagi riuh rendah. Tak elak hati manusia spertiku. Terdiam sesaat, sambil terpikir sesuatu. Ntah belum Nampak secara jelas. Terbersit Dari beberapa hari yang lalu kuingin belajar kembali menulis. Menulis tentang kisah perjalanan. Tepatnya ingin menginspirasi lewat tulisan. Singkat kata singkat cerita, kumulai merangkai kata. Say, basmallah..

Hmm,..
Semalam menginap di rumah budhe, budhe sebutan orang jawa singkatan dari “ibu sing gedhe”. Biasanya sebutan itu diberikan pada kakak perempuan dari bapak atau ibu. Sedikit cerita tentang rumah budhe, rumahnya sederhana di lembah kaki gunung Srengat  dan Pegat. Suasana segar dan alami masih begitu terasa. Tepat berada di desa Kebonduren Kecamatan Ponggok kabupaten Blitar. Ya disitulah semalaman kami, saya dan adik menginap.
                Suasana pagi begitu khas, dingin, segar, dan bersahabat. Mata pun terasa fresh. Ritual pagi pun dimulai, menyapu halaman dan lantai. Bersih – bersih dan merapikan sekitar. Setelah selesai langsung bersiap-siap mengerjakan tugas yang belum tertunaikan. Dimulai, kubuka laptop. Mulai merapikan isi dan susunan laptop. Budhe pun tiba – tiba datang mendekat padaku. Beliau meminta untuk diperlihatkan photo. Requestnya segera diberikan padaku, katanya “Dudohno photomu sing endi” (kasih tahu photomu yang mana). Kubilang sebentar ya budhe,..
                Ehmm,.kubuka file picture, klik. Kuperlihatkan satu – persatu, mulai dari album photo mbolang kami di kawasan Blitar kebun bunga pak Lik, candi penataran, dan tak lupa mampir ke makam Bung Karno dan perpustakaan Proklamator tersebut. Kemudian kuperlihatkan pula photo – photo pas aktivitas social, ya hitung – hitung kampanye peduli sodara. Kumulai dari photo kegiatan baksos dan pelatihan komputer di Kejawan Gebang, kemudian lanjut photo waktu jadi relawan Merapi bareng kawan – kawan Yogya (UGM, UIN Suka, de el el), lanjut beranjak photo adik – adik saya yang lagi lomba fashion muslim ala anak kecil dan tak ketinggalan saya kenalkan adik – adik Putat ( Dolly orang mengenalnya). Tiba – tiba budhe bertanya, kurang lebih petikannya sebagai berikut :

B : nduk Win, endi photomu?
W: hehe,.ni nde.
B : g’jelas
W: Sambil kucari – cari, soalnya saya emang tidak suka di-photo. Mana ya..
B : kok photo wong – wong, konco – koncomu tok
W: hehe iya, memang saya lebih suka moto timbang di-photo. Ni Dhe..
B : Photo karo ibuk  mu iki ya,.
W: Ni juga photoku juga Dhe, ayu to :D
B: Ayu apane, nggak tahu pupuran ngono lho
W: Glodhak,. Dalam batin Apa hubungan ayu (cantik) dan pupuran (makai bedak)

                Ya itulah sepenggal cerita di pagi ini, jarang kami habiskan waktu bersama – sama meski hanya sekedar bercerita. Kini kami merasa lebih dekat dan berbagi tanpa dipaksa atau merasa asing dengan keluarga yang jarang kumpul. Meski hanya diawali melihat photo bareng, makan bareng, nginep bareng. Setidaknya tidak ada perasaan curiga, mereka tahu apa yang saya pikirkan dan saya pun tahu apa yang mereka pikirkan. Dan keuntungan lainnya bisa mentransfer apa yang kami lakukan dan mengkampanyekan pentingnya berbagi dengan sodara yang lainnya.
                Sarat pentingnya makna kehidupan. Karena memang begitu berharga. Tak layak jika disia – siakan. Have a nice long journey. Ma’annajah :)
_Rumah budhe lembah gunung Srengat, Ponggok – Blitar_
_Dok. di Makam Bung Karno *gaya_


1 komentar:

wiwinsulis.blogspot.com mengatakan...

* Dokumentasi di Makam dan perpustakaan Bung Karno - Blitar, kota patria

Posting Komentar